Permainan video atau video game adalah permainan yang menggunakan interaksi dengan antarmuka pengguna melalui gambar yang dihasilkan oleh piranti video. Permainan video umumnya menyediakan sistem penghargaan – misalnya skor – yang dihitung berdasarkan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada di dalam permainan.
Permainan video banyak menggunakan joystick sebagai alat interaksi
Kata "video" pada "permainan video" pada awalnya merujuk pada piranti tampilan raster Namun dengan semakin dipakainya istilah "video game", kini kata permainan video dapat digunakan untuk menyebut permainan pada piranti tampilan apapun. Sistem elektronik yang digunakan untuk menjalankan permainan video disebut platform, contohnya adalah komputer pribadi dan konsol permainan.
PERKEMBANGAN GENERASI VIDEO GAMES
Generasi Pertama Pada tahun 1966, videogame mulai memasuki babak awal perkembangannya. Ide-ide kreatif bermunculan, dan sebagian besar dimotori oleh mahasiswa-mahasiswa yang menghabiskan waktu luangnya dengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi (TI) di kampus. Salah satu di antaranya adalah Ralph Baer, teknisi di Sanders Associates. Ia tertarik membuat game sederhana yang nantinya diinstalasi di pesawat televisi. Baer kemudian menjual idenya ke berbagai produsen televisi di Amerika. Tahun 1978, Milton Bradley mengeluarkan handheld Microvision hasil desain Jay Smith. Perangkat game LCD yang disebut-sebut sebagai cikal bakal kelahiran konsol genggam ini merupakan kombinasi antara home console berbasis cartridge dan bentuk portabel.
Generasi Kedua Videogame generasi kedua ditandai dengan kemunculan konsol Magnafox Odyssey 2, Intellivision, Vectrex, Coleco Vision, Atari 5200, dan konsol pertama Sega, SG-1000. Meskipun dibuat dengan spesifikasi lebih tinggi daripada konsol game generasi sebelumnya, konsol-konsol tersebut tidak sesukses Atari 2600. Tahun 1982, mantan eksekutif Apple, Trip Hawkins mendirikan perusahaan software game Electronic Arts (EA) yang kini dikenal dengan game berkualitas tinggi dan kemasan uniknya. Era ini juga merupakan masa kelahiran game-game klasik legendaris, seperti Pac-Man, Donkey Kongg (Nintendo), dan Space Invader. Sayangnya, generasi kedua ini berakhir dengan terpuruknya industri game tahun 1983. Penyebab utamanya adalah banyaknya jumlah game tidak berkualitas dan angka penjualan konsol yang terus menurun.
Generasi Ketiga Meskipun dibuka dengan lesunya industri videogame pada 1983, pengembangan videogame terus dilakukan, dan hasilnya mulai terlihat pada tahun 1984. Inilah saat-saat di mana konsol game mulai memasuki era 8-bit. Salah satu konsol 8-bit yang paling sukses adalah Famicom (Family Computer) / Nintendo Entertainment System (NES) yang mulai dipasarkan tahun 1984. Game-game legendarisnya adalah Super Mario Bros, Donkey Kong, Legend of Zelda, Metroid, serta game-game klasik lainnya. Menanggapi kesuksesan yang diperolehnya, Nintendo menerbitkan majalah game Nintendo Power (1989) yang khusus membahas tentang serba-serbi game NES.
Generasi Keempat Generasi ini disebut-sebut sebagai "jaman emas" dalam dunia video game. Masa di mana konsol 16-bit muncul dan membawa perubahan drastis pada grafik, tata suara, dan gameplay. Era ini juga kian memanas saat terjadinya persaingan seru antara Sega dan Nintendo. Pada tahun 1990, Sega menggelontorkan Sega Megadrive/Genesis, konsol 16-bit yang memukau perhatian pecinta game, khususnya Amerika. Selanjutnya, Sega merilis game yang akhirnya menjadi maskot Sega, Sonic the Hedgehog (1991). Game ini lagi-lagi mencengangkan para pecinta game, karena game tersebut memiliki grafik dan tata suara yang kualitasnya jauh di atas Super Mario Bros. Melihat rivalnya terus menghabiskan pelanggannya, Nintendo tak tinggal diam.
Generasi Kelima Era 32-bit dan 64-bit ini diawali dengan penyelenggaraan Electronic Entertainment Expo (E3) untuk pertama kalinya di Los Angeles Convention Center. Inilah ajang hiburan dan game terbesar di Amerika yang masih terus diadakan hingga sekarang. Selanjutnya, Sony merilis Sony PlayStation (1995), diikuti dengan Nintendo 64 (1996). Untuk kali ini, persaingan dimenangkan Sony karena Nintendo memutuskan untuk tidak meng-upgrade ke CD-ROM dan tetap menggunakan cartridge. Tentu saja developer lebih melirik CD-ROM, karena biaya produksi lebih murah dan kapasitas penyimpanan lebih besar. Sega pun merilis Sega Saturn, konsol game yang juga berbasis CD-ROM dan memiliki delapan prosesor. Sayang, konsol ini harus tersingkirkan oleh dominasi Nintendo dan Sony.
Generasi Keenam Generasi keenam dibuka dengan peluncuran konsol terakhir Sega, Dreamcast (1999). Konsol unik ini memiliki fitur game online, dan merupakan konsol game 128-bit pertama. Sayang, Sega gulun tikar dan memutuskan untuk hengkang dari dunia konsol game dua tahun berikutnya. Pada tahun 2001, Sony menggeber PS2, disusul Nintendo dengan GameCube-nya. Kali ini, keduanya menuai kesuksesan yang hampir berimbang, meskipun PS2 masih menduduki peringkat teratas. Pada era ini, Nintendo mengeluarkan dua konsol genggam, yaitu Gameboy Advance, dan Nintendo DS, handheld terbaru Nintendo yang berlayar ganda dan memiliki fitur online serta touch sensitive. Sony pun mengeluarkan versi ekonomis dari PS, yaitu PSone. Lalu, mereka memproduksi handheld pertamanya, PlayStation Portable (PSP) yang hingga saat ini terus membayangi kesuksesan Nintendo DS. Game-game pada generasi ini sudah dapat disejajarkan dengan film. Selain animasi dan tata grafis yang memukau, pemain juga dapat menikmati tema lagu dan soundtrack seperti halnya film layar lebar. Tak hanya game konsol, game PC pun semakin berkembang. Yang paling nyata terlihat adalah munculnya berbagai game online, seperti Ragnarok Online (2003), Pangya, Final Fantasy XI, dan lain-lain.
Generasi Ketujuh Masih terlalu dini untuk membeberkan apa yang akan terjadi dalam perkembangan videogame di generasi ini. Yang jelas, tiga konsol tercanggih akan mewarnai persaingan dalam industri videogame kali ini. Microsoft dengan XBox 360, sementara itu Sony dan Nintendo telah bersiap dengan PS3 dan Wii.
referensi : wikipedia, detikinet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar